Introduction
Menu Cardiovascular
WWW site
Dept
of Cardiology - AU Indonesian
Heart Assoc - Sby Indonesian
Heart Found - East Java
Sby
Cardiology Homepage - Table of Contents
Berbahayakah Merokok Pasif ?
dr. Budi Susetyo Pikir
Bagian Kardiologi FK UNAIR / RSUD Dr.Soetomo
S U R A B A Y A
Pendahuluan :
Seorang pramugari Maskapai Penerbangan Amerika Serikat, Norma Broin mungkin
mengukir sejarah dengan menggugat industri rokok karena menderita kanker
paru sehingga sebagian parunya harus diangkat (dioperasi) (Surabaya Post
15 Februari 1997). Asap rokok merupakan polusi utama ruang tertutup, dimana
hampir setiap orang terpapar pada tempat kerja, dirumah dan ditempat-tempat
umum; dan paparan tersebut terjadi hampir sepanjang hidup. Kabin pesawat
yang merupakan ruang sempit tertutup mungkin merupakan salah satu tempat
polusi rokok utama. Yang menjadi pertanyaan ialah apakah betul berada diruangan
penuh asap rokok jangka lama membahayakan kesehatan ? Penelitian pada kualitas
udara ruang tertutup, kadar biokimia darah dan kemih bukan-perokok pada
paparan asap rokok diruang tertutup (perokok pasif) setara dengan perokok
(aktif) ringan (3-5 batang/hari). Awak pesawat terbang komersial bukan-perokok
mungkin mendapatkan paparan paling tingggi (sama dengan merokok aktif 1
pak/hari). Penelitian pada 8 awak pesawat bukan-perokok menunjukkan peningkatan
nikotin darah dan kotinin (metabolit nikotin) kemih setelah 8 jam penerbangan.
Banyak bahan kimia (karbon monoksid, benzen, hidrogen sianid, N-nitrosamin,
nikotin, phenol, amin aromatik, senyawa aromatik polinuklir, polonium-210
dan "trace metal")pada asap rokok tersebut bersifat karsinogen
atau potensi buruk yang lain terhadap kesehatan manusia. Bahan-bahan yang
potensial karsinogen dapat mencapai 20 x lebih banyak pada asap rokok sampingan
(asap rokok yang tidak dihisap) dibandingkan asap rokok utama (yang keluar
dari mulut perokok).
Deteksi Polusi Asap Rokok & Deteksi Perokok Pasif :
Untuk deteksi polusi asap rokok dipakai monitor nikotin yang terdiri kaset
polistirin berdiameter 37 mm berisi filter serat kaca dilapisi Teflon yang
diberi larutan Natrium bisulfat 4 %. Nikotin bentuk uap akan berdifusi
kedalam filter dan tetap disana sampai dilakukan analisis dengan kromatografi
gas. Untuk deteksi perokok pasif diukur kadar nikotin darah atau kotinin
(metabolit nikotin) dalam kemih pada orang yang bukan-perokok. Efek Polusi
Rokok (Merokok Pasif) terhadap Kesehatan :
Pengaruh iritasi selaput lendir dari polusi asap rokok :
Survei pada awak pesawat terbang di Amerika Serikat 95 % mengeluh adanya
rasa tak enak pada mata, mata kering dan merah pada 90 % awak pesawat terbang,
beberapa mengeluh berkunang-kunang, mata kabur dan lakrimasi (keluar air
mata). Penelitian NAS (National Academic Science) Amerika Serikat pada
300 penumpang pesawat terbang, menunjukkan 80 % bukan-perokok dan 5 % perokok
mengalami iritasi mata, hidung dan tenggorokan dari polusi rokok dalam
pesawat terbang. Pada 9 penumpang dengan hipersensitif terhadap tembakau
terjadi gejala lebih berat berupa sakit kepala, kongesti nasal, mual, mata
bengkak, bahkan serangan asma. Pengaruh polusi asap rokok tersebut diperberat
dengan adanya humiditas yang rendah, ruang kabin yang sempit, tekanan udara
yang tinggi dan konsentrasi ozon yang relatif tinggi pula.
Pengaruh merokok pasif terhadap Kesehatan Bayi dan Anak :
Merokok pada ibu menurunkan kapasitas mengangkut oksigen darah yang terutama
akan berbahaya pada wanita hamil. NHMRC Australia mencatat bahwa merokok
selama kehamilan meningkatkan abortus dan mortalitas perinatal (sindroma
kematian bayi mendadak,dll) serta menurunkan berat bayi waktu lahir. Merokok
pada ibu sesudah melahirkan diduga kuat meningkatkan insidens penyakit
saluran napas bagian bawah pada anak, efusi telinga bagian tengah dan penurunan
fungsi paru, serta pencetus serangan asma pada anak pengidap asma. Bahan
dalam asap rokok mengurangi produksi air susu ibu dan dapat melewati air
susu ibu sehingga berpengaruh langsung pada bayi.
Pengaruh merokok pasif terhadap Sistim Reproduksi Wanita :
NAS (National Academy of Science) Amerika Serikat melaporkan awak pesawat
terbang wanita mengeluh adanya kelainan menstruasi yang meningkat dan gangguan
kehamilan.
Pengaruh merokok pasif terhadap Sistim Kardiovaskuler :
Merokok aktif maupun merokok pasif mempunyai efek negatif. Merokok aktif
mengganggu sistim kardiovaskuler secara khronik berupa atherosklerosis
koroner (penyakit jantung koroner dengan segala manifestasinya), sedangkan
merokok pasif mengganggu fungsi jantung temporer (vasokontriksi koroner,
meningkatkan laju jantung dan tekanan darah) setelah paparan akut dan tentunya
memperberat keluhan penderita yang telah mengidap penyakit jantung iskhemik
(koroner). Paparan asap rokok pasif selama 20 menit sampai dengan 8 jam
menurunkan kemampuan darah untuk membawa oksigen ke jantung, menurunkan
kemampuan jantung untuk menerima oksigen dan mengganggu pemrosesan oksigen
untuk membentuk adenosine triphosphate sehingga menurunkan kemampuan latihan
fisikEfek terhadap sistim kardiovaskuler tersebut tidak disebabkan oleh
satu faktor saja, tetapi oleh banyak elemen seperti karbon monoksid, nikotin,
hidrokarbon aromatik polisiklik dan elemen lain yang masih belum teridentifikasi.
Paparan asap rokok pasif jangka panjang akan mempercepat lesi atherosklerosis
(merangsang pembentukan plak), meningkatkan kerusakan jaringan pada iskhemia
dan infark miokardium (serangan jantung); sehingga meningkatkan laju kematian
koroner 20-70 %.
Pengaruh merokok pasif terhadap Sistim Saluran Napas Dewasa :
Merokok pasif pada orang sehat dan penderita penyakit pernapasan akan menimbulkan
efek iritasi terutama pada saluran napas bagian atas dan dapat menimbulkan
serangan asama akut pada pengidap penyakit tersebut. NHMRC Australia mencatat
meningkatnya bukti-bukti bahwa merokok pasif meningkatkan risiko terjadinya
kanker paru. Pengaruh merokok pasif tersebut mungkin paling besar pada
awak pesawat terbang. Sesuai laporan NAS (National Academy of Science)
Amerika Serikat tingginya prevalensi penyakit pernapasan dan radang telinga
bagian tengah. . Pengaruh merokok pasif terhadap Kanker yang lain : Tembakau
mengandung beta-naphthylamine yang dapat menyebabkan kanker kandung kemih.
Banyak penduduk Afrika dan beberapa di Indonesia yang menderita Schistosomiasis
yang meningkatkan risiko kanker kandung kemih. Dengan merokok risiko menjadi
lebih tinggi lagi.
Kesimpulan :
Dari uraian diatas jelas merokok pasif berbahaya, karena itu pada langkah
awal penanggulangan rokok, perlu dilakukan larangan merokok ditempat-tempat
umum terutama ditempat yang tertutup. Pesan untuk perokok : Silahkan merokok
dan membahayakan diri sendiri, tetapi jangan membahayakan orang lain. Kalau
dahulu ada semboyan hak perokok untuk merokok, hak petani untuk menanam
tembakau dan hak industri rokok untuk memproduksi rokok; tetapi sekarang
harus pula diperhatikan hak bukan-perokok untuk mendapatkan lingkungan
sehat bebas-rokok.
Introduction
Menu Cardiovascular
WWW site
Dept
of Cardiology - AU Indonesian
Heart Assoc - Sby Indonesian
Heart Found - East Java
Sby
Cardiology Homepage - Table of Contents